Latest Post

Tugas Bahasa Indonesia

| Rabu, 26 Maret 2014
Baca selengkapnya »
Judul Buku: Mountain Climbing for Everybody:        
Penulis: Harley Bayu Sastha
Jumlah Halaman: 302 hlm
Penerbit: Hikmah
Harga: Rp 49500.00


KabarIndonesia - Indonesia adalah negara yang kaya akan gunung berapi. Letaknya secara geografi yang ada di antara pertemuan tiga lempeng: lempeng Pasific, Indo-Australia, dan Eurasia ditambah lagi sebagai jalur The Pasific Ring of Fire membuat Indonesia memiliki 240 gunung berapi dengan 70 di antaranya yang masih aktif. 

Hal ini tentu saja merupakan pemikat tersendiri bagi banyak pendaki lokal maupun internasional untuk menjelajahinya. Sayangnya, minim sekali panduan tertulis yang telah ada, bahkan dikalangan para pendaki itu sendiri. Padahal mendaki gunung adalah merupakan salah satu olahraga yang sangat beresiko. Akibatnya, tidak jarang banyak ekspedisi pendakian yang menelan korban hanya dikarenakan oleh persiapan yang tidak sesuai dengan meda yang hendak dituju. 

Untungnya Harley Bayu Sastha, penulis sekaligus pendaki ini segera menyadari kelemahan tersebut. Ia benar-benar mampu merasakan betapa butanya para pendaki pemula dalam melakukan ekspedisinya jika tidak dipandu guide saat melakukan pendakian. 

Terpicu oleh fenomena tersebut, maka  buku ini dituliskan sebagai panduan bagi para pendaki tersebut.  Dituliskan secara detail dengan data-data yang komplit dan sarat pengalaman pribadi, ia berharap buku ini akan bisa membantu mereka yang hendak menapak salah satu puncak dunia yang ada di Indonesia.

Akhirnya Harley mampu mengelarkan sebuah buku panduan mendaki gunung-gunung di Indonesia yang dibuat berseri, yang di awali dari 9 gunung di Jawa Barat.

Tidak tanggung-tanggung, buku ini dilengkapi dengan informasi singkat, persiapan dan tips seputar pendakian gunung. Sejarah singkat dan wisata alam pegunungan Jawa Barat. Jalur pendakian di gambarkan berdasarkan pengalaman pribadi diperkuat dengan literatur data dari berbagai sumber. 

Setiap jalur pendakian dilengkapi dengan tips perjalanannya masing-masing. Juga di lengkapi dengan berbagi informasi perijinan, gambaran biaya menuju lokasi, fasilitas serta akomodasi pada setiap pintu masuk jalur pendakian serta berbagai tempat menarik di sekitarnya. Sebagai pelengkap di gambarkan Peta Tulang Rute Pendakian masing-masing gunung. Setiap bagian gunung di batasi oleh foto besar wilayah masing-masing gunung. Foto-foto sebagai pelengkap di tampilkan secara galery dan berwarna sehingga lebih menarik dan terlihat keindahan wilayah pegunungannya.

Menyadari bahwa banyak buku pengetahuan yang akhirnya terjerumus pada penampilan yang membosankan, agar tidak membosankan buku ini oleh penerbitnya dilayout semenarik mungkin. Sebagai pemanis, disisipkan juga  tiga buah puisi karya penulis yang berisi tentang kekaguman penulis  terhadap pegunungan Indonesia yang begitu menakjubkan.

Kualitas isi dan desain buku ini benar-benar pantas dibanggakan. Tak heran jika akhirnya Herman O. Lantang, tokoh legendaris dalam dunia pencinta alam di Indonesia yang juga merupakan salah seorang pendiri MAPALA UI, mau memberikan tulisannya sebagai kata pengantar.

Tak cuma Herman, Don Hasman, petualang alam bebas sekaligus fotografer alam senior yang pernah mengukirkan namanya sebagai orang Indonesia pertama yang ke Himalaya pun juga turut memberikan pujiannya bahwa buku ini merupakan salah satu panduan mendaki gunung yang memadai dalam beraktifitas di alam.

Tugas Bahasa Indonesia

Posted by : Unknown on :Rabu, 26 Maret 2014 With 0komentar

Menyusuri Kota Tua, Museum Bank Indonesia

| Minggu, 02 Maret 2014
Baca selengkapnya »
               Hai sahabat alam!!.... Kali ini ane mau ngeshare kunjungan ane ke Museum Bank Indonesia sama temen-temen sekolah ane. Hari itu hari Kamis, 27 Februari 2014. Sekolah ane ngadain Outing atau study tour ke Museum BI tepatnya di dekat Kota tua. Langsung aja gan ke BI nya.
Ruangan sebelum memasuki menyusuru museum




              Museum Bank Indonesia, didirikan pada tanggal 21 Juli 1828. Gedung Museum BI merupakan gedung bekas bank belanda yaitu "De Javasche Bank" atau "DBJ".  Sebelum menjelajahi Museum BI petugas akan meminta semua tas agan-agan untuk dititipkan terlebih dahulu. Untuk ongkos pengunjungannya sebesar 0 Rp saja. Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Dari pintu masuk agan-agan akan dialihkan ke ruang sejarah-sejarah. Disini berbagai Foto dan Diorama-diorama 3D disajikan untuk mengisi wawasan dan pengetahuan agan-agan semua tentang sejarah Bank Indonesia. Maaf kalo agak blur, karena ruangan tertutup.



Foto Penjajah yang pernah singgah di BI
Selepas dari ruangan diorama dan foto sejarah, langsung cabut menuju ruangan rapat.

Di ruangan rapat ini terdapat meja-meja dan kursi-kursi yang dipakai untuk ngobrol-ngobrol oleh orang-orang yang berhak. seluruh kursi dan meja ane kagak tau 100% murni semua atau replika. Semua furnitur bertemakan tahun 19-an dan semua terbuat dari kayu.


Dari Ruangan rapat langsung menuju ke ruangan hijau, enggak tau kenapa dinamakan ruang hijau atau mungkin dindingnya yang berwarna hijau atau apalah ga tau. Di ruangan hijau terdapat sebuah meja besar yang katanya dipakai untuk rapat besar-besaran, selain meja terdapat benda-benda peninggalan sejarah seperti mesin ketik, koin dan lain-lain. Barang-barang tidak boleh di sentuh apalagi dibawa pulang.

Dari ruangan yang disebut "Ruangan Hijau" ini agan langsung menuju ke ruang penyimpanan emas yang dibuat seperti aslinya alias replikanya. satu balok emas beratnya sekitar 13,5 Kg sesuai dengan Standar Internasional pada masa itu.

Sehabis dari penyimpanan emas, agan-agan dialihkan ke Ruangan Numismatik yang merupakan ruangan tempat penyimpanan barang dan mata uang peninggalan sejarah. Untuk melihat mata uang di ruangan numismatik agan harus masuk ke dalam ruangan kecil melalui pintu tempat penyimpanan brankas-brankas berharga milik BI, berbagai Mata Uang milik negara-negara asing yang lama maupun baru dipajang untuk dilihat, karena ruangan yang tertutup,kecil dan relatif gelap dan peraturan melarang foto menggunakan blitz karena dapat merusak koleksi-koleksi didalam. Jadi maklum tidak ada Pictnya.
Dibelakang Pintu baja setinggi kurang lebih 2 meter dan ketebalan mencapai 65 cm
Setelah ruangan numismatik atau ruangan terakhir ini, agan-agan akan diajak ke ruangan cendera mata jika ingin membeli suvenir atau kenang-kenangan dari Museum BI.

Setelah berkunjung ke Museum BI agan-agan akan lebih mengetahui sejarah-sejarah dan nuansa pengetahuan yang luas tentang Keuangan Indonesia.
Sekian Gan dari ane, nanti ane post lagi lanjutannya. 
Salam Sahabat Alam....:D

Menyusuri Kota Tua, Museum Bank Indonesia

Posted by : Unknown on :Minggu, 02 Maret 2014 With 0komentar

Ujung Genteng, Bukan Hanya Pasir dan Air

| Senin, 03 Februari 2014
Baca selengkapnya »
          Halo Sahabat Alam semuaa!. Ane mau bagi cerita lagi ni. Jadi ini trip gua pas ke Pantai Ujung Genteng, Sukabumi bersama MAPAGAMA (Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada).Jadi ane ketemuan di rest area tol, lupa KM berapa. kalau semua yang ikut udah dateng langsung cabut ke Ujung Genteng. Gua berangkat dari meeting point sekitar jam 9 malam menuju sukabumi menggunakan bus. perjalanan dari meeting point menuju Ujung Genteng lumayan lama, karena jalanan yang terkadang macet. ane sampai di Ujung Genteng sekitar jam 7 PAGI!!. jadi lumayan juga 10 jam perjalanan. Rencananya pada langsung mau ke Penginapan, tau-tau pada mau ke pasar ikan dulu buat beli ikan untuk di bakar, Hmmm we nak'e. nih gan foto pasar ikan beserta ikan-ikannya, Maklum kalo ga ada nama ikannya, karena ga tau.
Pasar Ikan
Ada yang tau nama ikan ini apa?



Ini juga.....

dan ini.... yang tau, post di komen ya..
              Sehabis dari pasar ikan, ane bersama yang lain langsung menuju penginapan, jalan yang dilalui berliku-liku naik dan turun. Tak lama kemudian ane nyampe di penginapan, nama penginapannya adalah Pondok Hexa, maap kagak ada fotonya. pas nyampe di penginapan langsung beres-beres, ambil kamera cabut lagi dari kamar langsung motret pemandangan nan indah di depan penginapan. Langsung gan ni beberapa shotnya:
Rumput laut yang telah dikeringkan.



                     Kami beristirahat disini dengan waktu yang cukup lama, kami bersantai-santai, bermain, memotret sambil menikmati keindahan alam pantai. setelah istirahat yang panjang kami bersiap-siap untuk pergi ke penangkaran penyu untuk melihat bayi-bayi penyu dilepaskan ke laut. Kami menggunakan bus untuk mencapai ke penagkaran penyu. Ketika di bus,kami ditemani oleh panorama alam yang tak terkalahkan serta orang-orang sekitar yang melihat kami. semakin jauh perjalanan semakin sempit jalanannya, sehingga kami disarankan untuk menempuh sisa perjalanan on foot. perjalanannya lumayan jauh dan melelahkan tetapi alam selalu setia menemani dan menyemangati kami.
 Perjalanan menuju penangkaran penyu
sama kaya di atas
                 Ketika di perjalanan kami bertemu beberapa nelayan yang sedang memancing ikan di pesisir. Ane nanya ke salah satu nelayan.
"Pak, biasanya dapet ikan apa ni pak?"
"yaaa.. biasanya tongkol de"
"paling gede berapa kilo pak yang ketangkep?"
" ooo.. kemaren de, di deket penangkaran ada yang dapet 3-5 kilo"
"*Shock. Owh.. yaudah deh pak, makasih ya pak"
"yo de, sama-sama"
Nelayan yang sedang memancing (Umpan yang digunakan Udang kecil)
          Tak lama kemudian kami secara acak sampai di penangkaran penyu di senja hari. Kagak nyangka pengunjung penangkaran penyu lebih banyak dari yang ane kira, orang-orang ini datang lebih awal dari kami mungkin sudah ada yang standby sejak siang (mungkin).
Keramaian pengunjung penangkaran penyu.
          Kami sampai sebelum penyu dilepaskan sehingga ada waktu luang untuk berisirahat. Ketika sedang beristirahat, seseorang membunyikan peluit "Pritttttttt...!!!!" pertanda kalau penyu akan segera dilepaskan. semua orang langsung membuat barisan memanjang untuk melihat penyu. Sebelum penyu dilepaskan pemandu membacakan aturan: "Penyu tidak boleh dipegang hanya boleh dilihat dan diambil fotonya". selesai dibacakan penyu langsung dilepaskan.
Selamat jalan.. semoga menjadi penyu yang sehat!
         Ketika penyu dilepaskan ane sedikit takut karena akan menjadi mangsa predator laut lainnya, tetapi ane diingatkan dengan dua hal "Alam akan menyeleksi yang mana yang survive dan yang mana yang tidak" dan "Yang kuat yang akan bertahan" setelah ingat itu ane jadi lega. sehabis dari penangkaran penyu kita semua mendapatkan View Sunset yang tak kalah dengan Sunset lain.



                              Setelah menikmati keindahan Sunset dan Penyu. kami balik ke penginapan dan tidur lebih awal untuk melihat penyu-penyu dewasa bertelur pada malam hari. Keesokan harinya.. setelah tidur yang nyenyak semua bangun untuk menyaksikan penyu bertelur. Kami menyewa angkot dari penginapan menuju penangkaran penyu. Sama seperti sebelumnya sebagian perjalanan harus ditempuh oleh kaki dan disarankan membawa Headlamp atau senter karena jalanan gelap dan berbatu. setelah berjalan akhirnya nyampe juga di penangkaran penyu. kami menuju pesisir dan mulai melihat penyu dewasa bertelur.



               Penyu-penyu diatas merupakan penyu dewasa,mereka selalu bertelur pada dini hari.Bobot penyu dewasa dapat mencapai 200-400 Kilo. sekali bertelur, penyu dewasa akan menghasilkan setidaknya 50-150 butir telur, selesai bertelur, petugas konservasi mengambil telur penyu tersebut untuk ditetaskan di penangkaran. setelah selesai melihat penyu bertelur, kami semua langsung menuju penginapan dan beristirahat. memang perjalanan yang menyenangkan. setelah sejenak beristirahat dan sarapan kami bersiap-siap untuk pulang.... Bersambung.......

               Oke gan mungkin sekian cerita ini dari ane,semoga bermanfaat, cerita sambungannya nanti ane post lagi. Yaudah gan mungkin cukup. Salam Sahabat Alam!!Tetap Semangat!!

           Kalau ada yang mau ditanyakan silahkan kirim email. Thanks!

Ujung Genteng, Bukan Hanya Pasir dan Air

Posted by : Unknown on :Senin, 03 Februari 2014 With 0komentar

Golden Sunrise Sikunir, Lebih dari Sekedar Sunrise

| Minggu, 02 Februari 2014
Baca selengkapnya »
                 Hai sahabat alam di luar. Ini ane mau ngeshare pengalaman fotografi ane ni. Hari itu ketika liburan, gua pulang kampung ke Wonosobo, Jawa Tengah. Nah, Kebetulan banget, dapet info tentang Sikunir Golden Sunrise dari saudara.yang letaknya lumayan jauh dari rumah kakek ane. kebetulan bawa tenda pas lagi pulang kampung, iseng-iseng aja eh beneran kepake. untuk mencapai ke View Point Golden Sunrise, agan-agan dapat menyewa ojek atau angkutan umum dari dieng menuju desa Sembungan. Desa Sembungan merupakan desa tertinggi di pulau jawa, kalau enggak salah denger. rute menuju desa Sembungan naik-turun dan berliku-liku jadi hati-hati aja gan. Tanda sudah mencapai di desa Sembungan adalah sebuah gapura bertuliskan "Desa Sembungan" Ni foto gapura nya gan
"Sembungan Village, Desa Tertinggi Di Pulau Jawa"

          Setelah memasuki Desa Sembungan anda akan disuguhkan dengan panorama alam dari sang maha pencipta yang luar biasa dan bersih, ada danau di tengah-tengahnya dan rumah-rumah. Desa Sembungan menurut gua kayak desa tak tersentuh, karena kondisinya yang bersih dan pemandangannya yang tidak terganggu. Lanjut gan perjalannya, dari gapura jalan terus sampai ada lapangan terlihat, disinilah dimana pendakian dimulai. Agan-agan bisa survei terlebih dahulu karena waktu pendakian yang hanya memakan waktu 30 menit sehingga cocok dijadikan tempat latihan fisik hehehe.... 

               Untuk mendapatkan sunrise disarankan naik ketika tengah malam atau sesudah subuh dari lapangan atau langsung mendirikan tenda di dekat View Point Sunrise. Karena polusi cahaya di Desa Sembungan relatif sedikit, memungkinkan agan-agan untuk dapat melihat galaksi Bimasakti dari lapangan di gelapnya malam.Jalur menuju View Point relatif landai dan sedikt curam jadi hati2 aja. Sesampainya di View Point keramaian orang-orang yang ingin melihat sunrise menemani anda (kadang2 kalau liburan). nah, bagi yang suka fotografi boleh juga nih. Ini sampel fotonya ni gan:
Shot Terbaik 1

Shot Terbaik 2

Shot Terbaik 3

Keramaian View Point sunrise yang siap menemani

Zzzzzzzzzzzz Tidur doloooo (iseng-iseng moto)

Penampakan Sindoro dari Sikunir

Ber-Pose dulu (iseng juga)

       Ini beberapa foto yang ane ambil. Sekali lagi bagi yang suka memotret Sunrise Sikunir adalah salah satu tempatnya. Ingat ketika di sikunir 
"Kill nothing but time, leave nothing but trace, Take nothing but Pictures"
Sekian gan dari ane, semoga bermanfaat bagi agan-agan. Oiyaa, jangan lupa makan mie ongklok karo tempe kemul yoo. Salam Sahabat Alam!!

Golden Sunrise Sikunir, Lebih dari Sekedar Sunrise

Posted by : Unknown on :Minggu, 02 Februari 2014 With 0komentar

Perkenalan Sahabat Alam

|
Baca selengkapnya »
Hai sahabat alam semua. perkenalkan nama ane Ryan, ane sekolah di Sinar Cendekia, Lengkong Gudang Timur BSD, Ini Blog ane buat ngeshare pengalaman ane, kalo agan-agan pengen nanya dipersilahkan. Maklum ye kalo beru pemula hehehe.... bagi yang mau nge add pin BB atau nomor hp nih, PIN:26D8C696, No.Hp: 081219937387. Salam kenal Sahabat Alam di luar sana..!

Perkenalan Sahabat Alam

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Next
▲Top▲